Tiga komunitas anak muda di Kota Padangsidimpuan bergabung dalam sebuah gerakan kemanusiaan bertajuk Solidaritas Tapanuli untuk membantu korban banjir dan longsor yang melanda wilayah Tapanuli Raya dalam beberapa hari terakhir. Ketiga komunitas tersebut adalah The Beginners Book Club, Taman Ngaji Hawa, dan Speak Louder Community.
Awalnya, komunitas-komunitas ini hanya menjadi wadah berbagi ilmu, ruang diskusi, serta ajang memperluas relasi antargenerasi muda di Padangsidimpuan. Namun musibah banjir dan longsor yang menimpa sejumlah kawasan di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah menggerakkan hati para anggota untuk mengambil peran lebih besar bagi masyarakat.
“Beberapa kawan berdiskusi dan sepakat bahwa kita tidak bisa diam melihat saudara-saudara kita terdampak bencana. Dari situlah lahir gerakan Aksi Kemanusiaan Solidaritas Tapanuli,” ujar Abdul Muis, penanggung jawab kegiatan.
Untuk memperoleh donasi, relawan turun langsung ke sejumlah titik keramaian di kota Padangsidimpuan seperti di jalan raya, area usaha kecil, hingga berbagai kafe. Khusus di hari ahad, para relawan memanfaatkan momen Car Free Day di sekitaran Alaman Bolak, yang menjadi pusat keramaian masyarakat kota Padangsidimpuan setiap di Akhir Pekan.
Aksi Kemanusiaan Solidaritas Tapanuli mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi dan mendukung kegiatan penggalangan dana ini. Seluruh donasi yang terkumpul akan diwujudkan dalam bentuk sembako, pakaian layak pakai, serta kebutuhan pokok lainnya yang benar-benar dibutuhkan oleh para korban di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah.
Gerakan galang dana ini masih berlanjut hingga tanggal 12 Desember 2025. Para relawan berencana untuk turun langsung ke lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan pada hari Ahad pada tanggal 14 Desember 2025. Uluran tangan kita semua sangat diharapkan oleh saudara-saudara kita yang terdampak. Mari kita bantu mereka, Tim Solidaritas Tapanuli selalu siap menjadi perpanjangan tangan dari kita semua.
( Tega Kurnia )
