Iklan

Anggota DPRD Nduga, Penembakan Dua Anggota Polisi Di UGD Wamena Itu Murni Kombatan Dengan TNI/Polri, Warga Sipil Harus Lindungi Tanpa Memandang Latar Belakang

Jumat, Mei 30, 2025 | Jumat, Mei 30, 2025 WIB Last Updated 2025-05-30T08:51:40Z



Nduga, Detiksatu.com || Dewan perwakilan rakyat Daerah kabupaten Nduga (DPRD) sekaligus ketua partai Perindo Leri Gwijangge, S.AP.M.AP menyikapi  isu  yang berkembang dikalangan masyarakat di wamena   terkait dengan aksi penembakan dua orang aparat keamanan dirumah sakit umum wamena  provinsi papua pegunungan oleh tpnpb kelompok Egianus dan kawan-kawannya membuat semua orang sedang mengasumsi bahasanya menyalahkan orang nduga. sebenarnya  Egianus itu kombatan dengan pemerintah Indonesia sehingga tidak ada unsur keterlibatan dari warga pengungsi nduga.  setelah aksi penyerangan tersebut Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bersama Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, DPRP Provinsi, DPRD Jayawijaya,  Dadim 1702 dan kapolres jayawijaya  melakukan MUSPIDA  membahas isu keamanan terkini dilingkungan ibu kota provinsi papua pegunungan bahwa setelah pertemuan direncanakan akan memulangkan pengungsi suku nduga, isu seperti itu yang sedang berkembang dikalangan masyarakat kata Leri saat di hubungi lewat WhatsApp pribadi 30/05/2025

kemudian ada isu juga berkembang bahwa hasil pertemuan MUSPIDA itu  aparat keamanan TNI polri akan  melakukan operasi di mana masyarakat pengungsi nduga  tinggal  lalu akan memulangkan suku nduga ke tempa asalnya, “sikap ini kalau memang benar  di sampaikan  oleh pemerintah provinsi papua pegunungan bersama pemerintah Jayawijaya dan unsur Forkompinda  berarti itu sudah salah.  Tetapi kami belum mendengar dari pemerintah melihat isu seperti itu secara resmi oleh pemerintah daerah kabupaten Jayawijaya pulangkan suku nduga, kata Leri  

 Leri Gwijangge fraksi partai perindo menanggapi “kalau isu itu benar maka kami sampaikan  suku nduga itu berasal dari mana sehingga direncanakan untuk pulangkan. Wamena itu adalah rumah kita bersama kami berasal dari Wamena, di Wamena itu kami punya dasar sejarah jelas Tidak ada satu Marga, satu suku satu satu kelompok   yang mengklaim Jayawijaya itu miliknya sendiri,  itu atas dasar apa kami orang nduga  punya dasar sejarah  jelas, Orang yang tidak tahu sejarah yang berbicara hal itu”

Dirinya  tegas bahwa Jayawijaya itu kami punya sejarah  yang jelas itu titik. tidak ada  keluarga kita dari lembah maupun dataran tinggi mengusir. Beberapa marga  yang ada di Jayawijaya tidak punya hak untuk mengusir orang nduga dari tanah Jayawijaya,  tidak bisa. kami punya hak untuk tinggal di Jayawijaya itu sejarah membuktikan sehingga tidak ada orang membangun provokasi untuk mengusir orang nduga segala macam itu dasarnya apa, Jayawijaya itu milik kita bersama. Ujar Leri 
 
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB OPM)  yang melakukan penyerangan  terhadap aparat keamanan di rumah sakit Wamena itu adalah beritanya sudah dikeluarkan oleh juru bicara TPNPB itu sangat  jelas sehingga tidak ada urusan kaitan  dengan masyarakat sipil asal dari kabupaten nduga bahkan masyarakat di Jayawijaya  beberapa Suku Papua pegunungan. TPNPB melakukan penyerangan itu benar sehingga kalau mau kejar  TPNPB silakan tapi  direncanakan  melakukan operasi oleh pihak aparat terhadap masyarakat sipil harus dibuktikan dengan data yang jelas.  kami ketahui bersama bahwa pengungsi nduga saat ini  mereka masih trauma apalagi tambah melakukan operasi dari rumah kerumah akan memicu kepanjangan traumanya.
yang melakukan aksi itu adalah Egianus dan kawan-kawannya itu pasti masyarakat nduga yang ada  di Jayawijaya itu  trauma besar karena mereka   adalah orang nduga  termasuk  Egianus adalah orang nduga 

Leri berharap  kepada pemerintah  dan juga aparat keamanan melakukan tindakannya harus mengedepankan kemanusiaan keselamatan masyarakat untuk tidak melakukan intimidasi terhadap masyarakat sipil kecuali  mengejar TPNPB OPM silakan  TNI Polri mengejar mereka tetapi masyarakat kami harap untuk melindungi dan mengedepankan keselamatan masyarakat; tegasnya 

 dirinya juga berharap Egianus dan kawan-kawan  kodap 3 ndugama yang sedang  berada di Jayawijaya  kami  minta  segera Tarik mundur kembali tinggalkan kabupaten Jayawijaya Ibu kota provinsi Papua pegunungan karena kita sama-sama tahu bahwa masyarakat kita  dari 13 distrik yang pengungsi itu semua tersebar dimana-mana terutama kabupaten Jayawijaya  dan beberapa kabupaten tetangga lainnya, untuk itu melakukan  aksi-aksi seperti itu lagi di kabupaten Jayawijaya masyarakat kita akan  mengalami trauma sepanjang hidupnya.

13 distrik sudah di kosongkan untuk tempat perang  lalu mengungsi ke masyarakat kita, keluarga kita, orang tua kita yang ada di Jayawijaya dan beberapa kabupaten tetangga lainnya, mereka menerima kita memberikan tempat untuk melakukan aktivitas seperti biasa tambah dengan mereka masih dalam keadaan trauma namun aksi penyerangan oleh tpnpb terhadap aparat Polri diwamena itu membuat mereka tambah trauma panjang sehingga kami harap Untuk TPNPB segera tarik kembali dan tidak melakukan Aksi seperti penyerangan itu jangan dilakukan lagi di kabupaten Jayawijaya ibu kota provinsi Papua pegunungan.

ketua fraksi partai Perindo juga  menyarankan  kepada gubernur provinsi Papua pegunungan sesuai dalam visi misinya sampaikan bahwa penarikan pasukan dari wilayah nduga dan pengembalian pengungsi nduga. Sehingga kami minta kepada bapak gubernur wakil gubernur serta DPR provinsi Papua pegunungan dan MRP provinsi Papua pegunungan bersama pemerintah daerah kabupaten Nduga  wujudkan visi misinya bagaimana berpikir untuk menarik pasukan non organik yang ada di wilayah kabupaten nduga ditarik kembali kemudian masyarakat sipil yang pengungsi keluar dimana-mana itu bisa dikembalikan oleh pemerintah daerah.

"Daerah nduga kalau kita penempatan pasukan militer kemudian masyarakat di kembalikan itu ibarat anjing dengan kucing yang tidak bisa bertemu juga kuskus dengan anjing yang Susa untuk ketemu" sehingga kami minta segera lakukan penarikan pasukan terlebih dahulu dari wilayah nduga supaya kekosongan militer di sana   masyarakat kita siap di kembalikan dan melaksanakan aktivitas seperti biasa, sebelum  tahun 2018

Jadi Kami harap gubernur provinsi papua Pegungung bersama  pemerintah daerah kabupaten nduga segera melakukan komunikasi, melakukan pertemuan cari solusi bagaimana  cara desakan Masalah ini kepada  Presiden RI , panglima TNI RI , menteri pertahanan RI dan dan Petinggi-petinggi Negara RI  lainya yang memerintahkan TNI POLRI  Untuk melakukan operasi senyap di wilayah kabupaten nduga Segera tarik itu duluh. Karena operasi sedang jalan masyarakat kembali  bisa saja masyarakat jadi korban dan berujungnya pasti aparatnya yang di salahkan, untuk itu kami minta pasukannya di tarik kembali 

selain itu TPNPB OPM  Kodap III Ndugama yang sedang melakukan Aksi penyerangan di daerah kurima kabupaten Yahukimo kemudian 28/05/2025 jam 18.00 malam  terjadi serangan di ibukota Jayawijaya provinsi Papua pegunungan itu segera di hentikan dan pasukan TPNPB OPM harus tinggalkan Jayawijaya karena kabupaten Jayawijaya itu  kota pendidikan  dan  pemerintahan kita . Kita semua orang hebat  itu berasal Jayawijaya diantara 8 kabupaten lainnya.  untuk itu kita sama-sama jaga tempat pendidikan kita tempat peradaban  pendidikan Injil Yesus, tempat perabadan berkembangnya suku papua pegungungan dari wamena sehinga kita jaga sama-sama.

kami juga tegaskan kepada  keluarga besar yang ada di lembah, yang ada di dataran tinggi di Jayawijaya keluarga besar  yang tinggal di Jayawijaya lalu ke nduga kita berpikir untuk kita adalah satu bukan pengusiran pengungsi suku nduga dari Jayawijaya. Kalau tindakan itu lakukan berarti bisa saja terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan antara keluarga dengan keluarga kita sendiri sehingga kami harap sama-sama jaga kamtibmas Jayawijaya ||tutup  (Leri Fraksi Perindo) 



Reporter : Inggipilik Kogoya
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Anggota DPRD Nduga, Penembakan Dua Anggota Polisi Di UGD Wamena Itu Murni Kombatan Dengan TNI/Polri, Warga Sipil Harus Lindungi Tanpa Memandang Latar Belakang

Trending Now

Iklan

iklan