Ketapang, detiksatu.news II. Skandal besar mencuat dari Desa Sei Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Kholik, Ketua Gapoktan Sinar Tani, diduga terlibat dalam serangkaian penyelewengan dana dan bantuan pertanian yang merugikan petani dan keuangan negara. Tiga kasus mencolok menyeret namanya: penyelewengan pupuk subsidi, raibnya alat dan mesin pertanian (ALSINTAN), dan manipulasi luas lahan yang menyebabkan kerugian dari pembengkakan anggaran bibit, dolomit, serta dana pengolahan lahan.
1. Skandal Pupuk Subsidi:
Petani setempat mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi, sementara data menunjukkan distribusi berjalan. Dugaan kuat muncul bahwa pupuk-pupuk tersebut dialihkan ke pasar umum demi keuntungan pribadi.
2. Pelenyapan ALSINTAN:
ALSINTAN seperti traktor roda dua, pompa air, dan cultivator yang merupakan bantuan dari pemerintah, hilang tanpa kejelasan. Beberapa sumber menyebut alat-alat itu dijual atau dipindahtangankan ke luar kelompok, tanpa sepengetahuan petani penerima.
3. Manipulasi Luas Lahan dan Pungli:
Data real lapangan menunjukkan luas lahan hanya sekitar 90 hektare. Namun laporan ke instansi menyebut 234 hektare, menyebabkan kelebihan pasokan bibit dan dolomit serta kelebihan dana pengolahan sebesar Rp900.000 per hektare. Petani juga mengaku dimintai pungutan liar dengan dalih administrasi dan pengolahan lahan.
“Kami hanya menerima sedikit bantuan, tapi diminta tanda tangan untuk jumlah yang jauh lebih besar,” ungkap salah satu petani yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Tuntutan Transparansi
Warga mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap Gapoktan Sinar Tani, serta menindaklanjuti dugaan pungli dan korupsi yang telah meresahkan para petani di Sei Jawi.
Reporter : Syah