Pematangsiantar-detiksatu.news||Sore di Gang Seika, Kelurahan Baru, Pematangsiantar, kini identik dengan semangat muda, tawa yang meledak, dan suara bola memantul di lapangan tanah. Di belakang Kantor Lurah, sebuah lapangan sederhana hasil gotong royong warga menjelma menjadi pusat energi positif yang menghidupkan kawasan, tempat di mana solidaritas dan perlawanan terhadap narkoba bertemu dalam bentuk paling membumi: olahraga.
Saat libur sekolah, suasana ramai sejak siang. Anak-anak memenuhi lapangan, memainkan sepak bola dengan peralatan seadanya, tapi antusiasme mereka penuh. Teriakan riang, sorak, dan derap kaki menjadi nyanyian kecil yang memeriahkan ruang terbuka itu, seolah menjadi simbol kecil tentang harapan yang tak pernah padam.
Pada hari biasa, selepas jam sekolah, anak-anak tetap hadir. Kadang hanya berlarian mengejar bola, kadang berlatih bersama, menjadikan lapangan ini bukan hanya tempat bermain, tapi juga tempat belajar bersosialisasi dan membangun karakter sejak dini.
Menjelang senja, panggung berganti. Remaja dan orang dewasa mulai berdatangan. Pertandingan voli digelar hampir setiap hari. Tak hanya warga Gang Seika, tamu dari luar kelurahan bahkan luar kota pun turut meramaikan suasana. Lapangan ini telah menjadi magnet sosial, tempat semua usia bertemu dalam semangat kebersamaan dan sportifitas.
“Bukan sekadar lapangan, ini titik kumpul energi positif,” ujar Ricki Hamdani, A.Md.Kom, Ketua GEMAPRONADI (Gerakan Masyarakat Anti Prostitusi, Narkoba, dan Judi) Kelurahan Baru, Kamis (26/6/25).
Ricki, yang juga tergabung dalam DPP KOMPI B (Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia Baru), menegaskan bahwa aktivitas olahraga ini adalah bentuk nyata perlawanan warga terhadap penyimpangan moral, khususnya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
“Olahraga seperti ini membentuk karakter, menguatkan solidaritas, dan menjadi tameng anak muda dari jerat narkoba. Mereka perlu ruang aman untuk tumbuh, dan lapangan ini menjawab kebutuhan itu,” katanya.
Tak jauh dari garis lapangan, meja pingpong ikut diramaikan oleh warga yang bermain dengan semangat yang sama. Tak ada panggung besar, tak ada sorotan kamera. Hanya ada niat kolektif untuk saling menjaga, dalam suasana yang hangat dan penuh rasa memiliki.
Masyarakat berharap pemerintah turut memperhatikan dan mendukung ruang-ruang komunitas semacam ini, karena di tengah keterbatasan fasilitas, mereka berhasil menciptakan benteng sosial yang kokoh dari akar rumput. Di Gang Seika, olahraga adalah cara sederhana namun kuat untuk menjaga masa depan generasi.
Budi