Kepolisian Resor (Polres) Mandailing Natal menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Toba 2025 dalam rangka pengamanan dan pelayanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kamis (tanggal menyesuaikan), di halaman Mapolres Mandailing Natal.
Apel gelar pasukan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh, S.H., S.I.K., serta dihadiri unsur TNI–Polri, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mandailing Natal, dan instansi terkait lainnya. Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergitas lintas sektor dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama momentum libur akhir tahun.
Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2025 dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan personel, sarana, dan prasarana pengamanan Natal dan Tahun Baru. Operasi Lilin 2025 digelar secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan oleh pimpinan apel, disampaikan bahwa Polri bersama TNI dan instansi terkait mengerahkan 146.701 personel gabungan guna mendukung pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, telah disiapkan 2.903 pos, yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu.
Pengamanan difokuskan pada 44.436 objek vital, meliputi gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata, serta lokasi perayaan malam Tahun Baru. Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang diperkirakan mencapai 119,5 juta orang, atau naik 7,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kapolri juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi berpotensi terjadi hingga Februari 2026, sehingga kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti banjir dan longsor menjadi prioritas selama Operasi Lilin berlangsung.
Di bidang lalu lintas, Polri akan menerapkan rekayasa dan pengendalian arus kendaraan, termasuk pembatasan operasional angkutan barang serta pemanfaatan teknologi untuk memantau pergerakan lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan di jalur rawan.
Pengamanan perayaan Natal juga menitikberatkan pada sterilisasi tempat ibadah serta pelibatan tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan sebagai bentuk penguatan toleransi antarumat beragama. Selain itu, potensi ancaman terorisme dan kejahatan konvensional diantisipasi melalui deteksi dini, patroli rutin, dan pengamanan ketat di pusat-pusat keramaian.
Polri turut memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan serta bahan bakar minyak (BBM) selama libur Nataru. Layanan darurat Call Center 110 juga dioptimalkan sebagai sarana pengaduan dan permintaan bantuan masyarakat.
Sementara itu, Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh, S.H., S.I.K. menyampaikan bahwa di wilayah hukum Polres Madina, Operasi Lilin Toba 2025 didukung dengan pendirian lima pos, terdiri dari tiga pos pengamanan dan dua pos pelayanan, dengan melibatkan sekitar 210 personel gabungan dari Polri, TNI, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Pramuka, BPBD, serta instansi terkait lainnya.
Ia menjelaskan, terdapat dua fokus utama pengamanan di wilayah Mandailing Natal, yakni antisipasi kemacetan lalu lintas akibat peningkatan volume kendaraan serta kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Wilayah rawan banjir meliputi Kecamatan Muara Batang Gadis, Batahan, dan Siabu, sedangkan daerah rawan longsor berada di titik Sopotinjak, Batang Natal, Muara Soma, dan Lingga Bayu.
“Selama Operasi Lilin berlangsung, seluruh pos pengamanan dan pos pelayanan akan terus memantau perkembangan situasi cuaca serta potensi banjir dan longsor guna memastikan keselamatan masyarakat,” tegas Kapolres.
Dengan digelarnya Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2025 ini, Polres Mandailing Natal menyatakan kesiapan penuh untuk menciptakan situasi yang aman, tertib, dan kondusif selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kabupaten Mandailing Natal.
( Tega Kurnia )