Kupang, NTT detiksatu.news – Aktivis Kabupaten Kupang, Asten Bait, menyampaikan kritik tajam terhadap pernyataan Bupati Kupang yang terekam dalam sebuah video yang beredar di akun Instagram. Dalam video tersebut, Bupati menyebut bahwa relokasi warga Pulau Kera merupakan bagian dari “misi kemanusiaan” dan menyatakan bahwa “ini adalah tugas saya untuk menyejahterakan rakyat.”
Asten menilai pernyataan tersebut bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan. Menurutnya, pendekatan pemerintah justru menimbulkan keresahan di kalangan warga.
“Pertanyaannya, misi kemanusiaan yang seperti apa? Kok rakyat malah merasa diintimidasi dan tertekan?” ujar Asten dalam keterangannya pada Jumat (16/5).
Ia menyayangkan metode komunikasi pemerintah yang minim dialog dan dianggap mengabaikan suara masyarakat. Asten menegaskan bahwa warga Pulau Kera bukan menolak relokasi, tetapi mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
“Setiap hari mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan kini malah harus turun ke jalan demi menyampaikan aspirasi. Ini menunjukkan ada yang tidak beres dalam proses ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Asten mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan DPRD Provinsi NTT, warga secara langsung menyampaikan keluhan terhadap langkah-langkah Pemkab Kupang yang dianggap tidak mencerminkan semangat kemanusiaan.
“Kalau ini benar misi kemanusiaan, seharusnya pendekatannya dilakukan dengan baik. Dengarkan dulu masyarakat, tanyakan apa yang mereka butuhkan. Jangan ambil keputusan secara sepihak,” tegasnya.
Ia pun menutup pernyataannya dengan pesan tegas mengenai peran pemerintah. “Pemerintah itu hadir untuk menciptakan solusi, bukan masalah. Hadir untuk membawa kenyamanan dan kesejahteraan, terutama bagi masyarakat kecil. Jangan sampai rakyat merasa asing di tanahnya sendiri,” pungkas Asten.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Kupang belum memberikan tanggapan resmi atas kritik yang disampaikan.***
Penulis: DJOHANES BENTAH